Kuliah Umum
Ahad, 12 Mei 2013(12/3/13) kurang lebih pukul 10.48 dimulai kuliah umum
Fisika di Aula Lt.5 Pasca Sarjana. Terselengggaranya kegiatan ini adalah salah
satu bentuk program kerja Himpunan Mahasiswa Fisika (HIMAFI). Kegiatan ini pula
dihadiri oleh beberapa mahasiswa jurusan Fisika mulai angkkatan 2008-2012, dan
beberapa mahasiswa fisika lainnya dari Universitas Muhammadiyah. Adapun
pemateri dalam kuliah umum ini adalah Ayahanda Prof. Dr.Jasruddin D. Malogo,
M.Si (Direktur Pps UNM) dan juga Ayahanda Drs. Agus Martawijaya, M.Pd. cukup
menarik dengan pembahasan kuliah kali ini, yakni mengenai Fisika Dalam
Perspektif Agama. Diawali dengan pembukaan oleh moderator (K’Kama) kegiatan
kuliah umum ini pun berjalan secara alot, meskipun terlambat kurang lebih
sekitaran hampir sejam. Berikut beberapa poin-poin penting yang berhasil saya
rangkum. Semoga bermanfaat buat kita semua.
Observasi Melandasi Perkembangan Fisika (Drs. Agus Martawijaya, M.Pd)
Dalam hal perkembangan fisika, Einstein dalam hal ini menekankan 5 aspek
yang penting untuk melandasinya yakni nilai religius, nilai intelektual, nilai
praktis, nilai pendidikan, dan sosio politik-ekonomi. Banyak diantara kita,
sebenarnya tidak menyadari betapa pentingnya nilai-nilai fisika dalam kehidupan
sehari-hari jika dikaitkan dengan agama. Karena didalamnya, berisi banyak makna
dan tujuan yakni untuk menguasai alam dan memberikan kesejahteraan umat
manusia. Adapun metode yang bisa
digunakan yakni menggunakan satu perankgat aturan untuk memecahkan masalah. Dengan
demikian, beberapa poin penting yang menyangkut fungsi fisika antara lain untuk
membangun pola pikir, menjelaskan alam semesta, meramal fenomena alam,
mengontrol, dan juga melestarikan alam. Jadi, beberapa aspek sangat penting
dalam hal mengembangkan Fisika dalam integrasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Integrasi Fisika dengan Perspektif Islam
Adapun tanda-tanda kebesaran Allah Subhanahu Wa Ta’alaa yakni dibuktikan
dengan adanya ayat-ayat Allah yang menerangkan betapa Allah, Maha Kaya dan Maha
Segalanya menciptakan segala sesuatunya dilangit dan dibumi dengan tidak
sia-sia. Dialah Allah, Dzat yang Menciptakan Keteraturan alam semesta. Maka tidak ada lagi alasan untuk memuji
kepada-Nya. Dalam hal menjalani
kehidupan kita sehari-hari, ketika kita menemukan peristiwa-peristiwa alam maka
itulah bukti kebesaran Allah SWT. Banyak sekali, dalam Al-Qur’an beberapa bukti
kebesaran Allah lainnya, yang bisa dpipetik sebgai hikmah, mulai dari besaran
fisis, pengukuran, dimensi, ruang dan waktu.
Dan diantara tanda -tanda kekuasaanNya ialah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmatNya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintahNya dan supaya kamu dapat mencari karuniaNya, mudah-mudahan kamu bersyukur.” (Ar Ruum : 46)
Sederhananya, makna angin disini digunakan sebagai tool untuk meniup kapal yang ebrlayar, dilautan. Dalam kaitannya dengan fisika, pemateri juga menghubungkan ayat Allah ini dalam gelombang. Manfaat “angin” dalam hal ini antara lain bisa juga sebagai perantara dalam gelombang bunyi, bahkan sampai kepada gelombang elektromagnetik yang mampu dipancarkan sampai ke selruh alam jagad raya ini. Allahu Akbar!
Hal menarik lainnya dalam sesi kuliah umum ini, ketika pemateri menjelaskan mengenai teori Relativitas Eintein. Kita ketahui bersama bahwa seorang Einstein saja pun tidak akan mampu untuk menandingi kebesaran Allah SWT.sekalipun. Penemuan Einstein yang setelah beberapa tahun prosesnya, mengenai teori reativitas pada tahun 1900-an (sekitaran abad 19) telah Allah SWT.jelaskan lewat ayat-ayat-Nya. Dalam sejarahnya, Einstein menjelaskan bahwa waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan. Dalam sejarah manusia, tak seorang pun mampu mengungkapkan fakta ini dengan jelas sebelumnya.
“Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu.” (Al Qur’an, 22:47)
“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.” (Al Qur’an, 32:5)
“Allah bertanya: ‘Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?’ Mereka menjawab: ‘Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.’ Allah berfirman: ‘Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui’.” (Al Qur’an, 23:122-114)
Mari senantiasa bertafakur
di jalan-Nya. Karena sesungguhnya tidak ada sesuatu di dunia ini yang diciptakan
oleh-Nya, dengan sia-sia. Setiap langkah, setiap usaha kita jangan pernah
angkuh dan sombong dengan apa yang kita miliki. Semuanya adalah milik Allah
semata. Seklai lagi, Dia-lah Allah Subhanahu Wat’ala. Maka rugilah kita yang
tidak ingin mengambil hikmah dan pelajaran yang Dia titipkan melalui
perantara-perantara-Nya. Semoga kita semua termasuk dalam kategori hamba-Nya
yang senantiasa BERSYUKUR atas nikmat-Nya.
0 Comment:
Posting Komentar